Dalam sebuah liga nasional di suatu negara, sering terdapat
persaingan sengit antara dua tim terkuat, dan ini terutama terjadi di La Liga,
di mana pertandingan antara Real Madrid dan Barcelona dikenal sebagai
"Pertemuan Klasik" (El Clásico). Sejak awal kompetisi nasional
dimulai, kedua klub sering dipandang sebagai pencerminan/wakil dari dua daerah
berbeda di Spanyol: Catalunya dan Castilla, serta dari dua kota. Persaingan ini
mencerminkan berbagai hal, termasuk ketegangan politik dan budaya antara Catalunya
dan Castilla yang merupakan gambaran umum dari Perang Saudara Spanyol.
Selama era kediktatoran Miguel Primo de Rivera dan terutama
Francisco Franco (1939—1975), semua budaya regional ditekan. Semua bahasa
daerah yang dipakai di wilayah Spanyol, kecuali bahasa Spanyol (Castilla),
secara resmi dilarang. Simbolisasi keinginan rakyat untuk kebebasan Catalunya
membuat Barcelona menjadi "lebih dari sekadar klub sepak bola" (més
que un club) untuk masyarakat Catalan.
Menurut Manuel Vázquez Montalbán, cara
terbaik untuk orang Catalan untuk menunjukkan identitas mereka adalah dengan
bergabung dengan Barcelona. Hal ini lebih kecil risikonya daripada bergabung
dengan gerakan anti-Franco, dan memungkinkan mereka untuk mengekspresikan
ketidakpuasan mereka.
Di sisi lain, Real Madrid secara luas dilihat sebagai
perwujudan dari sentralisme berdaulat dan rezim fasis di tingkat manajemen dan
di bawahnya. Santiago Bernabeu yang menjadi presiden klub merupakan seorang
pejuang untuk los nacionales. Namun, selama Perang Saudara Spanyol, anggota
kedua klub seperti Josep Sunyol (Barcelona) dan Rafael Sánchez Guerra (Real
Madrid) menyerah di tangan para pendukung Franco.
Selama tahun 1950, persaingan tersebut memburuk saat ada
kontroversi seputar transfer Alfredo Di Stéfano, yang akhirnya bermain untuk
Real Madrid dan merupakan kunci kesuksesan mereka berikutnya. Pada era 1960-an,
kedua klub kemudian bertemu pada Piala Champions lebih dari dua kali dan pada
tahun 2002, pertemuan antara klub Eropa dijuluki sebagai "Pertandingan
Abad Ini" oleh media Spanyol, dan disaksikan oleh lebih dari 500 juta
orang di seluruh dunia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar